Kamis, 01 Januari 2009

Backpacer


Backpacker adalah derivat kata backpack. Akar katanya back dan pack. Back, yang di-Indonesia-kan ‘belakang’, berasal dari kata Inggris kuno baec. Consice Oxford Dictionary menyebut baec datang dari bahasa Jerman. Pack juga pinjaman bahasa Jerman; kata bendanya pak, kata kerjanya pakken. Penutur bahasa Jawa punya kata ‘pak’ (mis: sepuluh pak [sepuluh bungkus] ‘Jarum Filter’) dan bahasa Indonesia memiliki kata ‘paket’ (dari package) yang kira-kira semakna.

*Menurut Santosa/Sangata-Kalimantan* Sebagai kata benda ‘backpack‘ diberi padanan ‘rucksack‘, di Indonesia-kan ransel. Ingat nggak, dulu setiap tentara mendapat jatah pembagian ransel dan bursak. Meski bisa dijinjing atau digendong, lantaran muatannya yang lebih besar bursak lebih sering digedong. Sebagai kata kerja ‘backpack‘ diartikan travel atau hike carrying one’s belonging in a rucksack; bepergian atau jalan kaki dengan membawa ransel. Memang arti ‘backpack’ telah meluas, mungkin istilahnya ameliorative atau jadi melebar tergantung dari sudut mana. Kalau mau zakelijk, kalau mau per takrif (definisi), yang lebih pas mestinya ‘jalan kaki menggendong ransel’. Ransel baru digendong bila si empunya jalan kaki. Kalau bepergian dengan bis, ransel akan disimpan di bagasi.

Dalam kamus saya *artsons.wordpress.com*, saya artikan backpacker adalah melakukan perjalanan jauh dari satu kota ke kota lain bisa dinegara sendiri atau ke kota di negara lain dengan biaya yang ditekan se-irit mungkin. Barang yang dibawa mengunakan ransel yang digendong di punggung. Perjalanan dilakukan dengan berbagai moda transportasi seperti pesawat udara, kereta ataupun bus bahkan sepeda motor. Semua rencana itu disusun sebelumnya dengan banyak mengali data serta survey yang mendalam.

Membuat defisini arti backpacker mungkin sangat bias, tergantung dari mana memulai. Jika anda mengartikan backpacker sebagai tas yang dikenakan di punggung tentu saja tidak salah. Kini backpacker bukan lagi perjalanan yang dilakukan dengan mengunakan tas ransel yang dikenakan di punggung mengunjungi tempat-tempat yang belum pernah di jangkau sebelumnya, bergaul dan mencoba memahami budaya setempat bahkan menginap di rumah-rumah penduduk. Banyak pelancong yang megunakan tas ransel yang di sandangkan bahkan ada tas ransel yang mengunakan roda (trolley).

Lebih jauh lagi menurut saya bepergian ala backpacker adalah cara kita melakukan suatu perjalanan yang dilakukan melalui beberapa proses seperti membuat itinerary, membuat rencanan perincian dana yang akan dikeluarkan, menyiapkan perlengkapan, menentukan destinasi, menetapkan akomodasi dan transportasi yang sesuai dengan dana atau budget.

Seorang backpacker sejati selalu siap menghadapi berbagai kemungkinan. Biasanya tidak peduli ketika harus menaiki kendaraan umum yang penuk sesak dan tidak nyaman. Tidak masalah ketika harus tidur disembarang tempat, seperti di pos gardu, mushola hingga emperan. Barang yang dibawapun tidak banyak, isi tas nya umumnya barang-barang seperlunya dan tidak membawa peralatan yang tidak penting.

Sementara backpacker pada era modern saat ini banyak yang mempersiapkan diri dengan peralataan (gadget) yang canggih dan terkini. Tak usah heran saat anda melihat seorang pelancong yang membawa ransel dengan mengenakan pakaian seadanya tapi memegang alat GPRS untuk menentukan tujuannya.

Hijau Indonesiaku

SINOPSIS

Text Box: Indonesia terbentang luas dari sabang sampai mauroke yang terdiri dari daratan dan lautan. Indonesia terkenal akan budaya asri dan eloknya atas keindahan alam yang sangat indah mulai dari hutan, pegunungan dan kekayaan lautnya. Semua kekayaan ini seharusnya kita jaga dan kita lestarikan tapi akhir-akhir ini apa yang terjadi, kebakaran hutan dimana-mana, penebangan kayu yang sangat marak tanpa peduli dengan gundulnya gunung yang sangat membahayakan keselamatan alam dan penghuninya serta pengambilan ikan dengan meracuni alam dengan obat-obatan, dan sebagainya. Cukup banyak hal yang telah dilakukan manusia untuk merusak ala mini. Padahal alam sudah memberikan hal yang lebih bagi kehidupan manusia, tinggal bagaimana cara kita untuk melestarikan apa yang sudah kita punyai ini.  Banyak orang yang ngaku pecinta alam, banyak orang yang ngaku cinta Indonesia, banyak juga yang ngaku ingin memberikan yang terbaik untuk anak cucu, tapi apa yang terjadi? Sudahkah kita layak mengaku cinta dan mengaku sayang jika kita tidak merawat dan memahami alam. Apa sebenarnya yang dibutuhkan alam dari kita? Tak hanya cukup menaiki gunung, terjun dan berenang kelaut ataupun mengelilingi semua kota di Indonesia tapi hanya cukup beberapa hal yang perlu kita lakukan, melestarikan, mengganti dan memberikan sedikit perhatian terhadap bumi Indonesia sudah cukup mewakili rasa memiliki dan mencintai Indonesia.   Indonesia adalah Negara hijau, Negara yang terdiri dari banyak hutan dan kekayaan alam lain. Indonesia sangat asri dan bersih, pedulikah kita terhadap masa lalu Indonesia ini. Apakah Indonesia tetap terjaga dengan segala kepolosannya. Indonesia sangat hijau, Indonesia sangat asri, Indonesia sangat indah.   Cerita singkat dari Indonesia sangat menarik untuk sedikit menimbulkan rasa cinta, perhatian terhadap Negara tercinta Indonesia. Mulai dari Negara Indonesia yang asri, indah dan sejuk kemudia terjadi kebakaran, banjir, longsor dan bencana-bencana lainnya yang semata-mata karena ulah manusia. Dan yang terakhir akan timbul pertanyaan kapan sudahkahkah kita sadar akan pentingnya melestarikan alam?  Sekian.  16 MEI 2008

TREATMENT

A. Tema

AKU CINTA INDONESIA

B. Permasalahan

Banyaknya bencana alam di akhir-akhir ini membuat Indonesia sedikit berkerut dan sedikit menutupi wajah-wajah ceria Indonesia. Apa yang terjadi dengan Indonesia kenapa berturut-turut bencana datang membawa luka yang mendalam seakaan-akan bumi marah hanya terhadap Indonesia. Walau ada beberapa Negara yang ikut berperan mengikuti bencana Indonesia namun tidak sedasyat Indonesia. Kenapa hal ini terus terulang, apa rasa rakyat Indonesia sudah mati? Apa sudah tidak perlu lagi mencintai alam dan Negara Indonesia?

C. Tujuan

1) Menumbuhkan rasa sayang, mencintai serta peduli terhadap bumi pertiwi.

2) Menggali kekayaan ilmu pengetahuan yang ada dibalik kelestarian Negara Indonesia.

3) Menjelaskan fenomena-fenomena alam yang terjadi diIndonesia dan menimbulkan pesan dalam hati penoton semua.

D. Jenis Sajian

Dokumenter

E. Durasi

20 Menit

F. Audience

Umum

G. Lokasi

1) Gunung Ungaran

2) Lumpur Lapindo

3) Jakarta rawan banjir

4) Gedung dan hotel/ kawasan macet dan rame tanpa ada penghijauan

H. Rangkaian cerita

Sekuen I

Kisah akan dibuka dengan pemandangan Indonesia yang sangat Indah dari terbitnya matahari yang menyinari bumi dilihat dari puncak gunung Ungaran yang kemudian dilanjutkan dengan indahnya pemandangan kehijauan perjalanan turun yang dihiasi dengan kebun the dan kopi yang terbentang luas.

Isi pokok sekuen I

1) Memperlihatkan keindahan alam Indonesia.

2) Menampakkan keasrian wajah Indonesia dipagi hari yang membuat semangat.

3) Memberikan sesuatu yang sangat indah membuat kesan yang menarik dan alami.

Shot-shot penting

1) Matahari ketika terbit,

2) hutan yang asri,

3) kebun teh dan kebun kopi yang indah.

4) Keelokan gunung Ungaran

Sekuen II

Hutan yang asri itu terbakar karena ulah manusia disaat musim kemarau yang mengakibatkan hutan yang terbentang luas terlumat oleh sijago merah. Hutan yang semula Indah habis dan lenyap.

Isi pokok sekuen II

1) Meperlihatkan Anak-anak pecinta alam yang sedang membuat api unggun dan tidak dimatikan.

2) Memberikan sajian tentang Hutan yang terbakar

3) Gambaran Lokasi setelah terlumat sijago merah.

Shot-shot penting sekuen II

1) Anak-anak pecinta alam yang sedang membuat api unggun

2) Hutan yang terbakar

3) Lokasi hutan setelah terbakar.

Sekuen III

Keadaan Lumpur lapindo yang sudah menghancurkan rumah-rumah dan membuat kebanyakan masyarakat Indonesia kehilangan tempat tinggal, menangis merana dan tidak mampu berbuat apapun. Banyak orang yang mengungkapkan keluh kesahnya sambil meratapi rumah-rumah yang sudah hancur serta bingung ingin menyalahkan siapapun.

Isi pokok sekuen III

1) Memperlihatkan beberapa rumah warga yang beru tergenangi dan sekaligus warga yang kehilangan rumah.

2) Memperlihatkan bentangan luasnya Lumpur lapindo yang sekaligus menampakkan banyaknya rumah yang sudah hanyut.

Shot-shot penting

1) Lumpur lapindo yang sudah menggenangi rumah-rumah secara khususdan tidak menyeluruh.

2) Warga yang sedang menangis ketakutan dan resah.

3) Lumpur lapindo secara keseluruhan

Sekuen IV

Menggambarkan masyarakat Jakarta yang selalu didatangi banjir dan hal ini tidak dapat dipungkiri dan dihindari lagi. Jakarta memang sudah menjadi langganan banjir karena memang daerah ini kurang adanya penghijauan yang terjadi akibat bangunan-bangunan yang tidak memperhitungkan akibat yang terjadi.

Isi pokok sekuen IV

1) Gambaran Jakarta dalam keadaan biasa tanpa menambahkan atau mengurangi lengkap denga segala kondisi masyarakatnya.

2) Terjadinya banjir yang tanpa kompromi dan menghanyutkan rumah warga.

3) Keadaan warga yang terkena musibah banjir secara menyeluruh bukan Individu.

Shot-shot penting

1) Banjir di Jakarta lengkap dengan orang-orang yang sedang lari.

2) Warga yang sedang mengekspresikan kesedihan

3) Keramaian bangunan gedung yang telah menggusur gunung dan alam untuk dijadikan gedung-gedung mewah dan megah.

4) Pada saat banjir datang.

Sekuen V

Dalam tahap ini menggambarkan tentang keelokan dan kemegahan gedung yang menggusur semua gunung dan kehijauan alam disulap menjadi tempat tempat manusia mengekspresikan segala keinginan dan harapan. Bukan hanya gedung yang akan duipaparkan dalan sekuen ini melainkan juga jalan-jalan macet serta keramaian yang menggamarkan panasnya Indonesia.

Isi pokok sekuen V

1) Gambaran gedung yang megah yang menghancurkan penghijauan.

2) Meperlihatkan keadaan ramai dan panas yang membuat Indonesia kelihatan semrawut.

Shot-shot penting

1) Gedung-gedung megah

2) Warga yang ramai dan panas

Sekuen VI

Menggambarkan keindahan alam kembali yang sangat indah.

Isi pokok sekuen VI

Keindahan gunung Ungaran dilihat secara keseluruhan.

Shot-shot penting

Gunung secara keseluruhan dengan keindahan.

Sekian,

16 Mei 2008

AKU CINTA INDONESIA

Naskah Program Hijau Indonesiaku

Versi 16, 30 Mei 2008

Vidio

Audio

Opening

01. CU: MUSIK BOLANG

02. CU: MUSIK BOLANG

03. CU: MUSIK BOLANG

04. CREDIT TITLE:

ZONA PUNCAK GUNUNG UNGARAN

01. ORIGINAL SOUND BOLANG

02. ORIGINAL SOUND BOLANG

03. ORIGINAL SOUND BOLANG

04. MUSIK ILUSTRASI

(BERLANJUT KESEKUEN I)

SEKUEN I:

KEINDAHAN ALAM DILIHAT DARI GUNUNG UNGARAN

05. LS: MATAHARI TERBIT (DARI PUNCAK GUNUNG UNGARAN)

06. OSS: HUTAN DIDAERAH GUNUNG UNGARAN

07. CU: BENTANGAN KEBUN TEH DAN KEBUN KOPI YANG ASRI

08. LS: BENTANGAN INDAHNYA GUNUNG UNGARAN (DARI JALAN ARAH BANDUNGAN)

09. CU: AKTIVITAS PETANI TEH DAN KOPI YANG TERLIHAT RIANG

10. CU: WAJAH PETANI KOPI DAN TEH

11. CU: DERETAN HASIL PANEN

12. TS: KICAUAN BURUNG DAN BEBERAPA HEWAN TIDAK LIAR

13. CU: HUTAN YANG TENANG DAN TEDUH

14. TS: AIR GUNUNG YANG MENGALIR DERAS DAN BESAR TERDENGAR DALAM GROJOGAN.

15. CU: JALAN GUNUNG DIHUTAN YANG SEPI

16. LS: PEMANDANGAN GUNUNG UNGARAN SECARA KESELURUHAN (LOKASI: POS MAWAR)

05. MUSIK ILUSTRASI (LANJUTAN DARI BAGIAN OPENING)

06. NARASI:

Fenomena ala mini menjadi pemandangan sehari-hari bagi masyarakat didaerah gunung Ungaran.

07. NARASI:

Dengan fenomena alam semburan air yang sangat kuat ini sering digunakan oleh petani dan beberapa anak pecinta alam untuk melepas dahaga karena air yang alami dan segar.

08. ORIGINAL SOUND BOLANG

09. NARASI:

Pos mawar terletak pada pos pertama untuk mendaki gunung ungaran melalui jalur Jimbaran. Yang terletak pada kecamatan Bandungan, Ungaran.

SEKUEN II

TERBAKARNYA HUTAN DI GUNUNG UNGARAN

17. CU: KEADAAN GUNUNG UNGARAN

18. CU: POS III GUNUNG UNGARAN

19. OSS: BEBERAPA ANAK-ANAK PECINTA ALAM YANG MEMBUAT API UNGGUN

20. CU: ANAK PECINTA ALAM MENGHAMPIRI MATAHARI TERBIT

21. API MERAMBAT DAN PERLAHAN LAHAN MEMBAKAR HUTAN

22. API MEMBESAR DAN MEMBAKAR HUTAN

23. ANAK PECINTA ALAM BERLARI MENCARI JALAN LAIN

24. SEBAGIAN HUTAN TELAH GUNDUL KARENA TERBAKAR

25. dst

10. NARASI:

Ketika hal ini terjadi pada saat malam hari ketika dingin sangat mencekam dan tidak ada cara lain selain membuat api unggun untuk menghangatkan badan

11. NARASI:

Terjadi pada saat mereka terbangun dan melihat matahari terbit dan melupakan api unggunnya dan tidak mematikannya.

NASKAH SINEMATOGRAFI

AKU CINTA INDONESIA

Mata Kuliah : Sinematografi

Dosen Pengampu : 1. Drs. Kustiono, M.Pd

2. Rafika Bayu Kusumandari, Spd

Oleh :

Lilis Andriyani

1102405057

Teknologi Pendidikan

KURIKULUM DAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2 0 0 8